Sabtu, 28 September 2013

Geografi SMA: Hakikat Geografi



PERKEMBANGAN GEOGRAFI
·        Paham fisis determinis : keadaan suatu wilayah sangat menentukan sifat, karakter, dan pola hidup penduduk di wilayah tersebut. Tokoh geografi yang menganut paham determinis adalah Karl Ritter, Friederich Ratzel, dan Elsworth Huntington. Contohnya cuaca yang dingin di kutub utara mengakibatkan orang eksimo memakai pakaian yang tebal dari kulit binatang untuk melindungi tubuh dari kedinginan.
·        Paham posibilis : faktor dominan yang sangat menentukan kemajuan suatu wilayah adalah tingkat kemampuan penduduk. Adapun alam hanya memberikan kemungkinan-kemungkinan untuk diolah dan dimanfaatkan bagi kehidupan manusia. Tokoh utama aliran ini adalah Paul Vidal de la Blache. Contohnya walaupun negara Jepang sangat miskin sumber daya alam berupa barang tambang, tetapi penguasaan iptek masyarakatnya sangat maju.
DEFINISI GEOGRAFI
1.      Erathosthenes mengemukakan bahwa geografi (geo artinya bumi, dan grafien artinya deskripsi atau uraian) adalah ilmu yang menguraikan tentang bumi.
2.      Claudius Ptoleumaeus mengemukakan bahwa geografi adalah suatu penyajian dengan peta dari sebagian permukaan bumi yang menunjukkan ketampakan umum yang terdapat padanya.
3.      Karl Ritter mengemukakan bahwa geografi adalah studi tentang daerah yang berbeda-beda di permukaan bumi.
4.      James E. Preston mengemukakan bahwa geografi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungannya.
5.      Huntington mengemukakan bahwa geografi merupakan studi tentang alam dan persebarannya, melalui hubungan antara lingkungan dan aktivitas atau kualitas manusia.
6.      R. Bintaro menyatakan bahwa geografi mempelajari hubungan gejala-gejala di permukaan bumi dan peristiwa-peristiwa di permukaan bumi, baik secara fisik maupun berkaitan dengan makhluk hidup beserta permasalahannya.
7.      Hasil Seminar dan Lokakarya Peningkatan Kualitas Pengajaran Geografi 1988 menyatakan bahwa geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkungan atau kewilayahan dalam konteks keruangan.
Berdasarkan pengertian tersebut dapat diketahui bahwa geografi merupakan ilmu yang memiliki penekanan pada bentang alam; tempat; ruang; pengaruh alam terhadap manusia; lokasi.
KONSEP GEOGRAFI
Konsep adalah pengertian abstrak dari sesuatu hal. Konsep geografi akan selalu berhubungan dengan ruang, baik secara fisik maupun sosialnya.
1.      Konsep Geografi Menurut Henry J. Warman
a.       Konsep Wilayah (regional), yaitu lokasi atau tempat di permukaan bumi memiliki karakteristik tersendiri sehingga dapat dibedakan dengan tempat lainnya.
b.      Konsep Lapisan Kehidupan (life layer), yaitu permukaan bumi sebagai tempat hidup manusia, hewan, dan tumbuhan.
c.       Konsep Manusia sebagai Ekologi yang Dominan (man ecological dominant), yaitu manusia dapat mengubah bentuk permukaan bumi sesuai dengan kebutuhannya.
d.      Konsep Bumi sebagai Bola (globalism), yaitu bumi merupakan salah satu planet dari tata surya.
e.       Konsep Interksi Keruangan (spatial interaction), yaitu gejala yang terdapat di permukaan bumi saling berhubungan. Jika di tempat lain terjadi gelaja, akan berhubungan dengan tempat lainnya. Contohnya terjadinya urbanisasi dari desa ke kota.
f.       Konsep Relasi Wilayah (areal relationship), yaitu hubungan antarwilayah. Misalnya, rotan dari Kalimantan dijual ke Cirebon sebagai bahan baku kerajianan.
g.      Konsep Persamaan Wilayah (areal likenesses), yaitu wilayah di permukaan bumi banyak yang memiliki kesamaan, baik keadaan alam maupun budaya masyarakatnya. Misalnya kesamaan bahasa Melayu di Provinsi Riau, Malaysia, dan Brunei Darussalam.
h.      Konsep Perbedan Wilayah (areal differences), yaitu wilayah di permukaan bumi memiliki perbedaan. Misalnya, di Pulau Sumatra terdapat gajah, dan di Pulau Papua terdapat kangguru.
i.        Konsep Keunikan Wilayah (areal uniqueness), yaitu setiap wilayah memiliki keunikan (ciri khas) tersendiri. Misalnya, Bali dengan agama Hindunya, dan Kalimantan dengan Sungai Kapuasnya.
j.        Konsep Persebaran Wilayah (areal distribution), yaitu setiap gejala di permukaan bumi selalu tersebar. Misalnya persebaran lokasi industri di kota Surabaya.
k.      Konsep Lokasi Relatif (relative location), yaitu suatu gejala yang terjadi di permukaan bumi keadaannya selalu mengalami perubahan. Misalnya, Karawang saat ini merupakan lumbung padi Jawa Barat. Akan tetapi, dimungkinkan pada masa yang akan datang akan berubah karena saat ini banyak lahan pertanian yang sudah berubah menjadi kawasan permukiman dan industri.
l.        Konsep Keuntungan (comparative advantage), yaitu manusia memanfaatkan alam sesuai dengan keuntungan yang dihasilkannya.
m.    Konsep Perubahan yang Terus Menerus (perpectual transformation), yaitu setiap gejala di permukaan bumi akan selalu mengalami perubahan.
n.      Konsep Sumber Daya Alam yang Dibatasi Budaya (culturally defined resources concept), yaitu pemanfaatan sumber daya alam akan selalu berkaitan dengan kemampuan teknologi manusia.
o.      Konsep Bumi Bulat di Atas Kertas Datar (round earth on flat paper), yaitu gejala-gejala di permukan bumi dapat ditunjukkan dengan peta.

2.    Konsep Geografi Menurut Hasil Seminar dan Lokakarya Peningkatan Kualitas Penjaran Geografi 1988
a.      Lokasi
Lokasi adalah posisi suatu objek dalam ruang. Lokasi dibedakan menjadi dua, yaitu lokasi absolut dan lokasi relatif. Lokasi absolut adalah lokasi berdasarkan koordinat garis lintang dan garis bujur. Misalnya, lokasi Indonesia terletak pada 95BT - 141BT dan 6LU - 11LS.
Lokasi relatif adalah posisi suatu objek berdasarkan objek-objek lain di sekitarnya. Misalnya, Kota Poso berada di sebelah tenggara Palu dan di sebelah utara Makassar.
b.      Jarak
Jarak sangat berkaitan dengan lokasi relatif karena jarak dapat menunjukkan lokasi antara satu objek dan objek lainnya. Jarak dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
1)      Jarak geometrik, diukur dengan satuan meter, kilometer, dan sentimeter.
2)      Jarak waktu, diukur dengan satuan menit, jam, hari, dan tahun.
3)      Jarak ekonomi, diukur dengan biaya yang diperlukan untuk memindahkan barang atau manusia dari suatu tempat ke tempat lainnya.
Jarak geometrik, jarak waktu, dan jarak ekonomi, ketiganya saling memengaruhi. Misalnya, jaraknya ratusan kilometer, jarak tempuhnya (waktu) akan lama, dan biayanya akan mahal.
c.       Keterjangkauan (Aksesebilitas)
Aksesibilitas adalah mudah tidaknya lokasi suatu objek ditempuh dari lokasi objek lainnya. Aksesibilitas dipengaruhi oleh lokasi, jarak, dan topografi. Misalnya, aksesibilitas akan lebih mudah jika dari daerah dataran rendah ke dataran rendah dibandingkan ke daerah pegunungan.
d.      Perbedaan Wilayah (Diferensiasi Area)
Setiap wilayah memiliki perbedaan, baik kondisis alam maupun manusianya. Perbedaan tersebut mengakibatkan adanya interaksi atau keterkaitan antarwilayah.
e.       Keterkaitan Keruangan
Suatu wilayah dapat berkembang karena berhubungan dengan wilayah lainnya. Misalnya, Indonesia mengekspor minyak bumi dan batubara ke Jepang. Adapun Jepang mengekspor kendaraan bermotor ke Indonesia. Hubungan itu mengakibatkan kedua negara sama-sama diuntungkan.
f.       Morfologi
Morfologi adalah bentuk permukaan bumi sebagai hasil proses alam dan hubungannya dengan aktivitas manusia. Misalnya, daerah perbukitan merupakan daerah yang rawan terhadap  bahaya longsor.
g.      Aglomerasi
Aglomerasi adalah pengelompokan penduduk dan aktivitasnya pada suatu daerah. Misalnya, nelayan tradisional di pantai utara Pulau Jawa mengelompok di muara-muara sungai.
h.      Nilai Kegunaan
Manfaat suatu sumber daya alam mempunyai nilai tersendiri bagi orang yang menggunakannya. Misalnya, Taman Nasional Ujungkulon banyak dikunjungi ilmuwan untuk penelitiannya.
i.        Interaksi dan Interdependensi
Setiap wilayah tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri, tetapi memerlukan hubungan (interaksi) dengan wilayah lain sehingga memunculkan adanya saling kebergantungan (interdependensi).
j.        Pola
Pola adalah bentuk khas dari interaksi manusia dengan alam, alam dengan alam, maupun manusia dengan manusia. Misalnya, pola permukiman terkait dengan bentuk lahan, sungai, dan jalan. Pola aliran sungai sangat berkaitan dengan morfologi dan struktur batuan.
PRINSIP GEOGRAFI
1.      Prinsip Persebaran
Setiap objek, gejala, atau fenomena di permukaan bumi tersebar tidak merata. Ada daerah yang subur dan ada daerah yang tidak subur. Ada juga permukiman di dataran tinggi dan ada permukiman di dataran rendah,
2.      Prinsip Interelasi
Prinsip interelasi didasarkan pada hubungan antara satu gejala dengan gejala lain atau antara objek fisik yang satu dengan objek fisik lainnya, objek fisik dengan objek sosial, atau objek sosial dengan objek sosial lainnya. Misalnya, daerah longsor sangat berkaitan dengan morfologi wilayahnya. Wilayah yang morfologinya berbukit-bukit memiliki banyak lereng yang terjal sehingga merupakan daerah yang rawan longsor.
3.      Prinsip Keruangan (Korologi)
Ruang (space) adalah seluruh permukaan bumi tempat makhluk hidup berada, termasuk manusia. Dalam prinsip keruangan juga memperhatikan prinsip lainnya, yaitu persebaran, interelasi, dan interaksi antara objek yang satu dan objek lainnya. Misalnya, dapat diketahui bahwa daerah rawan banjir merupakan daerah yang morfologinya datar.
4.      Prinsip Deksripsi
Prinsip deskripsi adalah prinsip penggambaran dari persebaran objek tersebut, baik dalam berntuk kata-kata, peta, tabel, atau diagram. Misalnya, kerusakan wilayah akibat bencana tsunami yang melanda wilayah Nanggroe Aceh Darussalam dan sekitarnya dapat digambarkan melalui peta.
OBJEK STUDI GEOGRAFI
1.      Objek Material
Objek material geografi adalah geosfer (geo: bumi, sphere: lapisan). Geosfer adalah lapisan permukaan bumi, baik yang berada pada permukaan bumi, di atas permukaan bumi, maupun di bawah permukaan bumi yang ada pengaruhnya terhadap kehidupan manusia. Geosfer terdiri atas lapisan litosfer (lapisan kulit bumi), atmosfer (lapisan udara), dan hidrosfer (lapisan air), biosfer (makhluk hidup) dengan penekanan pada antroposfer sebagai makhluk yang paling berperan di dalamnya.
2.      Objek Formal
Cara pandang dan cara berpikir terhadap gejala yang ada di permukaan bumi, baik kondisi fisik maupun sosialnya. Berdasarkan cara pandang objek formal, muncullah enam pertanyaan pokok sebagai ciri khas geografi yang dikenal dengan istilah 5W+1H.
ASPEK-ASPEK GEOGRAFI
Aspek geografi terdiri atas lingkungan fisik dan nonfisik. Aspek geografi yang termasuk lingkungan fisik, antara lain topologi, biotik, dan abiotik. Lingkungan nonfisik meliputi aspek sosial, ekonomi, budaya, dan politik.
1.      Aspek Topologi, meliputi unsur letak, batas, luas, dan bentuk (morfologi) dari suatu wilayah.
2.      Aspek Biotik, meliputi unsur tumbuhan (flora), binatang (fauna).
3.      Aspek Abiotik, meliputi unsur kondisi tanah, tata air, dan kondisi iklim dari suatu wilayah.
4.      Aspek Sosial, meliputi unsur tradisi, adat istiadat, komunitas, kelompok masyarakat, dan lembaga-lembaga sosial.
5.      Aspek Ekonomi, meliputi mata pencaharian disektor pertanian, perkebunan, kehutanan, pertambangan, perikanan, industri, perdagangan, dan transportasi.
6.      Aspek Budaya, meliputi kajian unsur teknologi, agama, bahasa, dan kesenian.
7.      Aspek Politik, meliputi unsur pemerintahan dan kepartaian yang terjadi dalam kehidupan di masyarakat.

STRUKTUR KAJIAN GEOGRAFI
1.      Geografi Fisik
Geografi fisik merupakan kajian geografi yang mempelajari lapisan tempat manusia berada yang memungkinkan manusia untuk tetap hidup. Ilmu-ilmu pendukung geografi fisik, antara lain:
a.       Geologi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana bumi terbentuk dan bagaimana bumi berubah dari waktu ke waktu.
b.      Geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari bentuk permukaan bumi dan sejarahnya.
c.       Pedologi adalah ilmu yang mempelajari seluk beluk tanah, baik yang menyangkut tekstur, struktur, warna, dan pH tanah.
d.      Meteorologi adalah ilmu yang memperajari tentang cuaca.
e.       Klimatologi adalah ilmu yang mempelajari tentang iklim.
f.       Hidrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang gerakan dan persebaran air tawar di permukaan bumi.
g.      Oseanografi adalah ilmu yang mempelajari tentang laut dan samudra.
h.      Biologi adalah ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup.
2.      Geografi Manusia
Cabang geografi manusia:
a)      Geografi Ekonomi mempelajari bagaimana manusia mengeksploitasi sumber daya alam, menghasilkan barang dagangan, juga pola lokasi dan persebaran kegiatan industri.
b)      Geografi Politik mempelajari unit-unit politik, wilayahnya, perbatasan, serta ibu kotanya dengan unsur-unsur kekuatan nasional dan politik internasional yang dilihat secara geografis.
c)      Geografi Penduduk mempelajari tentang penduduk, baik kelahiran, kematian, dan migrasi pada wilayah tertentu.
d)     Geografi Budaya mempelajari proses-proses kebudayaan pada suatu wilayah.
e)      Geografi Sosial mempelajari struktur dan proses sosial termasuk perubahan sosial.
f)       Geografi Desa dan Kota mempelajari ciri, pola, struktur, lingkungan, dan interaksi keruangan dari penduduk desa atau kota.
3.      Geografi Teknik
Geografi teknik membahas cara memvisualisasikan data dan informasi geografis.
a.       Kartografi adalah ilmu seni untuk membuat peta.
b.      Penginderaan Jauh adalah ilmu dan seni untuk mendapatkan informasi mengenai suatu objek yang akan dikajinya, misalnya dengan menggunakan wahana satelit dan pesawat terbang.
c.       Sistem Informasi Geografis atau SIG adalah sistem informasi berbasis komputer untuk kegiatan memasukkan, mengolah, dan menganalisis data geografi. Program yang banyak digunakan dalam SIG adalah Arc GIS dan MAPINFO.
4.      Geografi Regional
Membahas variasi penyabaran gejala fisik dan sosial secara terintegrasi dalam ruang tertentu, baik secara lokal, negara, maupun benua. Misalnya, Geografi Regional Indonesia, Geografi Regional Asia Tenggara, dan Geografi Regional Afrika.
GEJALA GEOGRAFI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
1.      Gejala pada Atmosfer
a.       Terjadi perubahan musim. Misalnya pada musim penghujan, para petani mulai menggarap lahannya.
b.      Pengaruh suhu udara dan keadaan iklim terhadap jenis pakaian. Misalnya di daerah beriklim dingin, penduduknya menggunakan pakaian yang tebal.
2.      Gejala pada Hidrosfer
a.       Besar kecilnya air limpasan, selain dipengaruhi oleh besar dan lamanya hujan juga dipengaruhi oleh penggunaan lahan akibat aktivitas manusia. Jika perbukitan yang seharusnya dijadikan tempat peresapan air, kemudian dijadikan permukiman atau kegiatan pertanian yang tidak memperhatikan pelestarian lingkungan, maka air limpasan semakin banyak. Air limpasan, yaitu air yang mengalir di permukaan tanah (run off).
b.      Besar kecilnya cadangan air tanah dipengaruhi banyak sedikitnya peresapan air ke dalam tanah. Hal ini dipengaruhi jenis batuan dan jenis penutup lahan. Cadangan air tanah juga dipengaruhi oleh cara manusia memanfaatkannya. Jika manusia memanfaatkan air tanah secara boros, ketersediaan air akan cepat habis.
3.      Gejala pada Litosfer
a.       Untuk mengurangi tingak erosi, penggunaan lahan di daerah miring dilakukan dengan membuat sengkedan atau terassering.
b.      Supaya tidak terjadi penurunan daya dukung lahan maka harus diupayakan pemanfaatan lahan dengan dengan memperhatikan kemampuan lahannya.
4.      Gejala pada Biosfer
Keragaman flora dan fauna menyebabkan keragaman konsumsi bahan pangan. Di daerah penghasil padi, mayoritas penduduk mengonsumsi nasi dari beras. Di daerah penghasil gandum mayoritas penduduk menggunakan terigu sebagai bahan untuk membuat makanannya. Contoh, orang Thailand dan India menggunakan gajah untuk membantu pekerjaannya, sedangkan di Indonesia penduduk memanfaatkan kuda, sapi, dan kerbau.
5.      Gejala pada Antroposfer
Manusia di permukaan bumi memiliki beragam adat dan budayanya masing-masing. Hal ini disebabkan interaksi antara penduduk yang berbeda. Penduduk mempunyai keahlian yang berbeda pula sehingga terjadi saling membutuhkan. Penduduk juga menempati tempat yang berbeda-beda kondisi alam dan sumber dayanya. Hal ini menyebabkan kehidupan juga menjadi beragam karena memanfaatkan alam yang berbeda perlu pengolahan yang berbeda pula.

PENDEKATAN GEOGRAFI
1)      Pendekatan Keruangan
Ruang adalah seluruh permukaan bumi yang merupakan tempat hidup tumbuhan, hewan, dan manusia. Pendekatan keruangan menganalisis gejala-gejala atau fenomena geografis berdasarkan penyebarannya dalam ruang.
Analisis keruangan mempelajari perbedaan karakteristik suatu wilayah, baik yang menyangkut keadaan alam maupun manusianya. Dalam analisi keruangan perlu diperhartikan:
a.       Penyebaran penggunaan ruang yang telah ada;
b.      Penyebaran ruang yang akan digunakan untuk berbagai kegunaan yang direncanakan.
Dalam analisis keruangan terdapat teori difusi, yaitu teori yang menjelaskan bagaimana suatu fenomena dapat menyebar atau menjalar ke tempat lain. Difusi dibedakan menjadi:
a.       Difusi Ekspansi, yaitu difusi yang berasal dari suatu tempat kemudian menyabar ke tempat lain dan semakin meluas. Contohnya penyebaran penyakit TBC.
b.      Difusi Relokasi, yaitu difusi yang berpindah ke tempat lain, kemudian di tempat baru mengembang lagi. Contohnya, orang terkena TBC kemudian pindah ke tempat lain dan penyakitnya menyebar di tempat baru.
c.       Difusi Menjalar, yaitu bagian dari difusi ekspansi yang penyebarannya melalui kontak langsung antarmanusia. Misalnya, inovasi di bidang pertanian.
d.      Difusi Cascade, yaitu difusi yang proses penyebarannya melalui beberapa tingkatan (hierarki). Misalnya, sosialisasi program KB dari tingkat kabupaten, kecamatan, desa, dan kelurahan.
2)      Pendekatan Ekologis (Lingkungan)
Ekologi adalah ilmu yang mempelajadi interaksi antara organisme hidup dan lingkungannya. Organisme hidup meliputi manusia, hewan, dan tumbuhan, sedangkan lingkungan meliputi air, tanah, dan udara. Ekologi manusia (human ecology) adalah studi mengenai interaksi antara manusia dan lingkungannya, atau manusia dan manusia lainnya.
Pendekatan ekologis menekankan hubungan antar makhluk hidup dan komponen lingkungan hidup lainnya, dalam hal ini hubungan antara manusia dan lingkungannya. Interaksi antara manusia dan lingkungan bersifat sebab akibat. Misalnya, jika manusia merusak hutan, manusia juga akan terkena dampaknya, seperti bencana longsor dan banjir.
3)      Pendekatan Kompleks Wilayah
Pendekatan kompleks wilayah merupakan gabungan antara pendekatan keruangan dan pendekatan ekologi. Hal ini karena setiap daerah memiliki perbedaan (areal diferentiation), baik kondisi alam maupun manusia sehingga setiap daerah akan melakukan interkasi dengan daerah lain untuk memenuhi kebutuhannya. Misalnya, daerah yang subur dan banyak memiliki sumber daya akan banyak dikunjungi penduduk dari daerah yang miskin sumber daya.

MANFAAT GEOGRAFI
Secara umum manfaat geografi adalah dapat membantu dalam memahami kondisi negara sendiri dan memahami kondisi dunia. Memahami negara sendiri maksudnya dengan belajar geografi akan mengetahui kelebihan dan kekurangan negara sendiri, baik keadaan alamnya maupun kondisi manusianya sehingga dapat menumbuhkan perasaan nasionalisme. Selain itu, dalam rangka otonomi daerah, keberadaan geografi sangat diperlukan untuk mengetahui potensi daerahnya.
Memahami dunia penting karena tidak dapat dipungkiri bahwa saat ini sudah memasuki era globalisasi. Misalnya, dengan belajar geografi dapat diketahui bahwa Jepang merupakan negara miskin akan sumber daya alam, tetapi dari segi penduduknya memiliki kualitas yang baik. Dengan demikian dapat dijadikan dasar untuk merencanakan hubungan kerja sama yang saling menguntungkan dengan negara Jepang.