PERKEMBANGAN GEOGRAFI
·
Paham fisis
determinis : keadaan suatu wilayah sangat menentukan sifat, karakter, dan pola
hidup penduduk di wilayah tersebut. Tokoh geografi yang menganut paham
determinis adalah Karl Ritter, Friederich Ratzel, dan Elsworth Huntington. Contohnya
cuaca yang dingin di kutub utara mengakibatkan orang eksimo memakai pakaian
yang tebal dari kulit binatang untuk melindungi tubuh dari kedinginan.
·
Paham posibilis
: faktor dominan yang sangat menentukan kemajuan suatu wilayah adalah tingkat
kemampuan penduduk. Adapun alam hanya memberikan kemungkinan-kemungkinan untuk
diolah dan dimanfaatkan bagi kehidupan manusia. Tokoh utama aliran ini adalah
Paul Vidal de la Blache. Contohnya walaupun negara Jepang sangat miskin sumber
daya alam berupa barang tambang, tetapi penguasaan iptek masyarakatnya sangat
maju.
DEFINISI GEOGRAFI
1.
Erathosthenes mengemukakan
bahwa geografi (geo artinya bumi, dan grafien artinya deskripsi atau uraian)
adalah ilmu yang menguraikan tentang bumi.
2.
Claudius Ptoleumaeus mengemukakan bahwa geografi adalah suatu penyajian
dengan peta dari sebagian permukaan bumi yang menunjukkan ketampakan umum yang
terdapat padanya.
3.
Karl Ritter mengemukakan
bahwa geografi adalah studi tentang daerah yang berbeda-beda di permukaan bumi.
4.
James E. Preston mengemukakan
bahwa geografi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara
manusia dan lingkungannya.
5.
Huntington mengemukakan
bahwa geografi merupakan studi tentang alam dan persebarannya, melalui hubungan
antara lingkungan dan aktivitas atau kualitas manusia.
6.
R. Bintaro menyatakan
bahwa geografi mempelajari hubungan gejala-gejala di permukaan bumi dan
peristiwa-peristiwa di permukaan bumi, baik secara fisik maupun berkaitan
dengan makhluk hidup beserta permasalahannya.
7.
Hasil Seminar
dan Lokakarya Peningkatan Kualitas Pengajaran Geografi 1988 menyatakan bahwa
geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer
dengan sudut pandang kelingkungan atau kewilayahan dalam konteks keruangan.
Berdasarkan
pengertian tersebut dapat diketahui bahwa geografi merupakan ilmu yang memiliki
penekanan pada bentang alam; tempat; ruang; pengaruh alam terhadap manusia;
lokasi.
KONSEP GEOGRAFI
Konsep adalah
pengertian abstrak dari sesuatu hal. Konsep geografi akan selalu berhubungan
dengan ruang, baik secara fisik maupun sosialnya.
1.
Konsep Geografi Menurut Henry J. Warman
a.
Konsep Wilayah
(regional), yaitu lokasi atau tempat di permukaan bumi memiliki karakteristik
tersendiri sehingga dapat dibedakan dengan tempat lainnya.
b.
Konsep Lapisan
Kehidupan (life layer), yaitu permukaan bumi sebagai tempat hidup manusia,
hewan, dan tumbuhan.
c.
Konsep Manusia
sebagai Ekologi yang Dominan (man ecological dominant), yaitu manusia dapat
mengubah bentuk permukaan bumi sesuai dengan kebutuhannya.
d.
Konsep Bumi
sebagai Bola (globalism), yaitu bumi merupakan salah satu planet dari tata
surya.
e.
Konsep Interksi
Keruangan (spatial interaction), yaitu gejala yang terdapat di permukaan bumi
saling berhubungan. Jika di tempat lain terjadi gelaja, akan berhubungan dengan
tempat lainnya. Contohnya terjadinya urbanisasi dari desa ke kota.
f.
Konsep Relasi
Wilayah (areal relationship), yaitu hubungan antarwilayah. Misalnya, rotan dari
Kalimantan dijual ke Cirebon sebagai bahan baku kerajianan.
g.
Konsep Persamaan
Wilayah (areal likenesses), yaitu wilayah di permukaan bumi banyak yang
memiliki kesamaan, baik keadaan alam maupun budaya masyarakatnya. Misalnya kesamaan
bahasa Melayu di Provinsi Riau, Malaysia, dan Brunei Darussalam.
h.
Konsep Perbedan
Wilayah (areal differences), yaitu wilayah di permukaan bumi memiliki
perbedaan. Misalnya, di Pulau Sumatra terdapat gajah, dan di Pulau Papua
terdapat kangguru.
i.
Konsep Keunikan
Wilayah (areal uniqueness), yaitu setiap wilayah memiliki keunikan (ciri khas)
tersendiri. Misalnya, Bali dengan agama Hindunya, dan Kalimantan dengan Sungai
Kapuasnya.
j.
Konsep Persebaran
Wilayah (areal distribution), yaitu setiap gejala di permukaan bumi selalu
tersebar. Misalnya persebaran lokasi industri di kota Surabaya.
k.
Konsep Lokasi
Relatif (relative location), yaitu suatu gejala yang terjadi di permukaan bumi
keadaannya selalu mengalami perubahan. Misalnya, Karawang saat ini merupakan
lumbung padi Jawa Barat. Akan tetapi, dimungkinkan pada masa yang akan datang
akan berubah karena saat ini banyak lahan pertanian yang sudah berubah menjadi
kawasan permukiman dan industri.
l.
Konsep Keuntungan
(comparative advantage), yaitu manusia memanfaatkan alam sesuai dengan
keuntungan yang dihasilkannya.
m.
Konsep Perubahan
yang Terus Menerus (perpectual transformation), yaitu setiap gejala di
permukaan bumi akan selalu mengalami perubahan.
n.
Konsep Sumber
Daya Alam yang Dibatasi Budaya (culturally defined resources concept), yaitu
pemanfaatan sumber daya alam akan selalu berkaitan dengan kemampuan teknologi
manusia.
o.
Konsep Bumi
Bulat di Atas Kertas Datar (round earth on flat paper), yaitu gejala-gejala di
permukan bumi dapat ditunjukkan dengan peta.
2.
Konsep Geografi Menurut Hasil Seminar dan Lokakarya
Peningkatan Kualitas Penjaran Geografi 1988
a.
Lokasi
Lokasi adalah posisi suatu objek dalam
ruang. Lokasi dibedakan menjadi dua, yaitu lokasi absolut dan lokasi relatif. Lokasi
absolut adalah lokasi berdasarkan koordinat garis lintang dan garis bujur. Misalnya,
lokasi Indonesia terletak pada 95
BT
- 141
BT
dan 6
LU
- 11
LS.




Lokasi relatif adalah posisi suatu objek
berdasarkan objek-objek lain di sekitarnya. Misalnya, Kota Poso berada di
sebelah tenggara Palu dan di sebelah utara Makassar.
b.
Jarak
Jarak sangat berkaitan dengan lokasi
relatif karena jarak dapat menunjukkan lokasi antara satu objek dan objek
lainnya. Jarak dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
1)
Jarak geometrik,
diukur dengan satuan meter, kilometer, dan sentimeter.
2)
Jarak waktu,
diukur dengan satuan menit, jam, hari, dan tahun.
3)
Jarak ekonomi,
diukur dengan biaya yang diperlukan untuk memindahkan barang atau manusia dari
suatu tempat ke tempat lainnya.
Jarak
geometrik, jarak waktu, dan jarak ekonomi, ketiganya saling memengaruhi. Misalnya,
jaraknya ratusan kilometer, jarak tempuhnya (waktu) akan lama, dan biayanya
akan mahal.
c.
Keterjangkauan (Aksesebilitas)
Aksesibilitas adalah mudah tidaknya
lokasi suatu objek ditempuh dari lokasi objek lainnya. Aksesibilitas dipengaruhi
oleh lokasi, jarak, dan topografi. Misalnya, aksesibilitas akan lebih mudah
jika dari daerah dataran rendah ke dataran rendah dibandingkan ke daerah
pegunungan.
d.
Perbedaan Wilayah (Diferensiasi Area)
Setiap wilayah memiliki perbedaan, baik
kondisis alam maupun manusianya. Perbedaan tersebut mengakibatkan adanya
interaksi atau keterkaitan antarwilayah.
e.
Keterkaitan Keruangan
Suatu wilayah dapat berkembang karena
berhubungan dengan wilayah lainnya. Misalnya, Indonesia mengekspor minyak bumi
dan batubara ke Jepang. Adapun Jepang mengekspor kendaraan bermotor ke
Indonesia. Hubungan itu mengakibatkan kedua negara sama-sama diuntungkan.
f.
Morfologi
Morfologi adalah bentuk permukaan bumi
sebagai hasil proses alam dan hubungannya dengan aktivitas manusia. Misalnya,
daerah perbukitan merupakan daerah yang rawan terhadap bahaya longsor.
g.
Aglomerasi
Aglomerasi adalah pengelompokan penduduk
dan aktivitasnya pada suatu daerah. Misalnya, nelayan tradisional di pantai
utara Pulau Jawa mengelompok di muara-muara sungai.
h.
Nilai Kegunaan
Manfaat suatu sumber daya alam mempunyai
nilai tersendiri bagi orang yang menggunakannya. Misalnya, Taman Nasional
Ujungkulon banyak dikunjungi ilmuwan untuk penelitiannya.
i.
Interaksi dan Interdependensi
Setiap wilayah tidak dapat memenuhi
kebutuhannya sendiri, tetapi memerlukan hubungan (interaksi) dengan wilayah
lain sehingga memunculkan adanya saling kebergantungan (interdependensi).
j.
Pola
Pola adalah bentuk khas dari interaksi
manusia dengan alam, alam dengan alam, maupun manusia dengan manusia. Misalnya,
pola permukiman terkait dengan bentuk lahan, sungai, dan jalan. Pola aliran
sungai sangat berkaitan dengan morfologi dan struktur batuan.
PRINSIP GEOGRAFI
1.
Prinsip Persebaran
Setiap objek,
gejala, atau fenomena di permukaan bumi tersebar tidak merata. Ada daerah yang
subur dan ada daerah yang tidak subur. Ada juga permukiman di dataran tinggi
dan ada permukiman di dataran rendah,
2.
Prinsip Interelasi
Prinsip interelasi
didasarkan pada hubungan antara satu gejala dengan gejala lain atau antara
objek fisik yang satu dengan objek fisik lainnya, objek fisik dengan objek
sosial, atau objek sosial dengan objek sosial lainnya. Misalnya, daerah longsor
sangat berkaitan dengan morfologi wilayahnya. Wilayah yang morfologinya
berbukit-bukit memiliki banyak lereng yang terjal sehingga merupakan daerah
yang rawan longsor.
3.
Prinsip Keruangan (Korologi)
Ruang (space)
adalah seluruh permukaan bumi tempat makhluk hidup berada, termasuk manusia. Dalam
prinsip keruangan juga memperhatikan prinsip lainnya, yaitu persebaran,
interelasi, dan interaksi antara objek yang satu dan objek lainnya. Misalnya,
dapat diketahui bahwa daerah rawan banjir merupakan daerah yang morfologinya
datar.
4.
Prinsip Deksripsi
Prinsip deskripsi
adalah prinsip penggambaran dari persebaran objek tersebut, baik dalam berntuk
kata-kata, peta, tabel, atau diagram. Misalnya, kerusakan wilayah akibat
bencana tsunami yang melanda wilayah Nanggroe Aceh Darussalam dan sekitarnya
dapat digambarkan melalui peta.
OBJEK STUDI GEOGRAFI
1.
Objek Material
Objek material
geografi adalah geosfer (geo: bumi, sphere: lapisan). Geosfer adalah lapisan
permukaan bumi, baik yang berada pada permukaan bumi, di atas permukaan bumi,
maupun di bawah permukaan bumi yang ada pengaruhnya terhadap kehidupan manusia.
Geosfer terdiri atas lapisan litosfer (lapisan kulit bumi), atmosfer (lapisan
udara), dan hidrosfer (lapisan air), biosfer (makhluk hidup) dengan penekanan
pada antroposfer sebagai makhluk yang paling berperan di dalamnya.
2.
Objek Formal
Cara pandang dan
cara berpikir terhadap gejala yang ada di permukaan bumi, baik kondisi fisik
maupun sosialnya. Berdasarkan cara pandang objek formal, muncullah enam
pertanyaan pokok sebagai ciri khas geografi yang dikenal dengan istilah 5W+1H.
ASPEK-ASPEK GEOGRAFI
Aspek geografi terdiri
atas lingkungan fisik dan nonfisik. Aspek geografi yang termasuk lingkungan
fisik, antara lain topologi, biotik, dan abiotik. Lingkungan nonfisik meliputi
aspek sosial, ekonomi, budaya, dan politik.
1.
Aspek Topologi,
meliputi unsur letak, batas, luas, dan bentuk (morfologi) dari suatu wilayah.
2.
Aspek Biotik,
meliputi unsur tumbuhan (flora), binatang (fauna).
3.
Aspek Abiotik,
meliputi unsur kondisi tanah, tata air, dan kondisi iklim dari suatu wilayah.
4.
Aspek Sosial,
meliputi unsur tradisi, adat istiadat, komunitas, kelompok masyarakat, dan
lembaga-lembaga sosial.
5.
Aspek Ekonomi,
meliputi mata pencaharian disektor pertanian, perkebunan, kehutanan,
pertambangan, perikanan, industri, perdagangan, dan transportasi.
6.
Aspek Budaya,
meliputi kajian unsur teknologi, agama, bahasa, dan kesenian.
7.
Aspek Politik,
meliputi unsur pemerintahan dan kepartaian yang terjadi dalam kehidupan di
masyarakat.
STRUKTUR KAJIAN GEOGRAFI
1.
Geografi Fisik
Geografi fisik
merupakan kajian geografi yang mempelajari lapisan tempat manusia berada yang
memungkinkan manusia untuk tetap hidup. Ilmu-ilmu pendukung geografi fisik,
antara lain:
a.
Geologi adalah
ilmu yang mempelajari bagaimana bumi terbentuk dan bagaimana bumi berubah dari
waktu ke waktu.
b.
Geomorfologi adalah
ilmu yang mempelajari bentuk permukaan bumi dan sejarahnya.
c.
Pedologi adalah
ilmu yang mempelajari seluk beluk tanah, baik yang menyangkut tekstur,
struktur, warna, dan pH tanah.
d.
Meteorologi adalah
ilmu yang memperajari tentang cuaca.
e.
Klimatologi adalah
ilmu yang mempelajari tentang iklim.
f.
Hidrologi adalah
ilmu yang mempelajari tentang gerakan dan persebaran air tawar di permukaan
bumi.
g.
Oseanografi adalah
ilmu yang mempelajari tentang laut dan samudra.
h.
Biologi adalah
ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup.
2.
Geografi Manusia
Cabang geografi
manusia:
a)
Geografi Ekonomi
mempelajari bagaimana manusia mengeksploitasi sumber daya alam, menghasilkan
barang dagangan, juga pola lokasi dan persebaran kegiatan industri.
b)
Geografi Politik
mempelajari unit-unit politik, wilayahnya, perbatasan, serta ibu kotanya dengan
unsur-unsur kekuatan nasional dan politik internasional yang dilihat secara
geografis.
c)
Geografi Penduduk
mempelajari tentang penduduk, baik kelahiran, kematian, dan migrasi pada
wilayah tertentu.
d)
Geografi Budaya
mempelajari proses-proses kebudayaan pada suatu wilayah.
e)
Geografi Sosial
mempelajari struktur dan proses sosial termasuk perubahan sosial.
f)
Geografi Desa
dan Kota mempelajari ciri, pola, struktur, lingkungan, dan interaksi keruangan
dari penduduk desa atau kota.
3.
Geografi Teknik
Geografi teknik
membahas cara memvisualisasikan data dan informasi geografis.
a.
Kartografi adalah
ilmu seni untuk membuat peta.
b.
Penginderaan Jauh
adalah ilmu dan seni untuk mendapatkan informasi mengenai suatu objek yang akan
dikajinya, misalnya dengan menggunakan wahana satelit dan pesawat terbang.
c.
Sistem Informasi
Geografis atau SIG adalah sistem informasi berbasis komputer untuk kegiatan
memasukkan, mengolah, dan menganalisis data geografi. Program yang banyak
digunakan dalam SIG adalah Arc GIS dan MAPINFO.
4.
Geografi Regional
Membahas variasi
penyabaran gejala fisik dan sosial secara terintegrasi dalam ruang tertentu,
baik secara lokal, negara, maupun benua. Misalnya, Geografi Regional Indonesia,
Geografi Regional Asia Tenggara, dan Geografi Regional Afrika.
GEJALA GEOGRAFI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
1.
Gejala pada Atmosfer
a.
Terjadi perubahan
musim. Misalnya pada musim penghujan, para petani mulai menggarap lahannya.
b.
Pengaruh suhu
udara dan keadaan iklim terhadap jenis pakaian. Misalnya di daerah beriklim
dingin, penduduknya menggunakan pakaian yang tebal.
2.
Gejala pada Hidrosfer
a.
Besar kecilnya
air limpasan, selain dipengaruhi oleh besar dan lamanya hujan juga dipengaruhi
oleh penggunaan lahan akibat aktivitas manusia. Jika perbukitan yang seharusnya
dijadikan tempat peresapan air, kemudian dijadikan permukiman atau kegiatan
pertanian yang tidak memperhatikan pelestarian lingkungan, maka air limpasan
semakin banyak. Air limpasan, yaitu air yang mengalir di permukaan tanah (run
off).
b.
Besar kecilnya
cadangan air tanah dipengaruhi banyak sedikitnya peresapan air ke dalam tanah. Hal
ini dipengaruhi jenis batuan dan jenis penutup lahan. Cadangan air tanah juga
dipengaruhi oleh cara manusia memanfaatkannya. Jika manusia memanfaatkan air
tanah secara boros, ketersediaan air akan cepat habis.
3.
Gejala pada Litosfer
a.
Untuk mengurangi
tingak erosi, penggunaan lahan di daerah miring dilakukan dengan membuat
sengkedan atau terassering.
b.
Supaya tidak terjadi
penurunan daya dukung lahan maka harus diupayakan pemanfaatan lahan dengan
dengan memperhatikan kemampuan lahannya.
4.
Gejala pada Biosfer
Keragaman flora
dan fauna menyebabkan keragaman konsumsi bahan pangan. Di daerah penghasil
padi, mayoritas penduduk mengonsumsi nasi dari beras. Di daerah penghasil
gandum mayoritas penduduk menggunakan terigu sebagai bahan untuk membuat
makanannya. Contoh, orang Thailand dan India menggunakan gajah untuk membantu
pekerjaannya, sedangkan di Indonesia penduduk memanfaatkan kuda, sapi, dan
kerbau.
5.
Gejala pada Antroposfer
Manusia di
permukaan bumi memiliki beragam adat dan budayanya masing-masing. Hal ini
disebabkan interaksi antara penduduk yang berbeda. Penduduk mempunyai keahlian
yang berbeda pula sehingga terjadi saling membutuhkan. Penduduk juga menempati
tempat yang berbeda-beda kondisi alam dan sumber dayanya. Hal ini menyebabkan
kehidupan juga menjadi beragam karena memanfaatkan alam yang berbeda perlu
pengolahan yang berbeda pula.
PENDEKATAN GEOGRAFI
1)
Pendekatan Keruangan
Ruang adalah
seluruh permukaan bumi yang merupakan tempat hidup tumbuhan, hewan, dan
manusia. Pendekatan keruangan menganalisis gejala-gejala atau fenomena
geografis berdasarkan penyebarannya dalam ruang.
Analisis keruangan
mempelajari perbedaan karakteristik suatu wilayah, baik yang menyangkut keadaan
alam maupun manusianya. Dalam analisi keruangan perlu diperhartikan:
a.
Penyebaran penggunaan
ruang yang telah ada;
b.
Penyebaran ruang
yang akan digunakan untuk berbagai kegunaan yang direncanakan.
Dalam
analisis keruangan terdapat teori difusi,
yaitu teori yang menjelaskan bagaimana suatu fenomena dapat menyebar atau
menjalar ke tempat lain. Difusi dibedakan menjadi:
a.
Difusi Ekspansi,
yaitu difusi yang berasal dari suatu tempat kemudian menyabar ke tempat lain
dan semakin meluas. Contohnya penyebaran penyakit TBC.
b.
Difusi Relokasi,
yaitu difusi yang berpindah ke tempat lain, kemudian di tempat baru mengembang
lagi. Contohnya, orang terkena TBC kemudian pindah ke tempat lain dan
penyakitnya menyebar di tempat baru.
c.
Difusi Menjalar,
yaitu bagian dari difusi ekspansi yang penyebarannya melalui kontak langsung
antarmanusia. Misalnya, inovasi di bidang pertanian.
d.
Difusi Cascade,
yaitu difusi yang proses penyebarannya melalui beberapa tingkatan (hierarki). Misalnya,
sosialisasi program KB dari tingkat kabupaten, kecamatan, desa, dan kelurahan.
2)
Pendekatan Ekologis (Lingkungan)
Ekologi adalah
ilmu yang mempelajadi interaksi antara organisme hidup dan lingkungannya. Organisme
hidup meliputi manusia, hewan, dan tumbuhan, sedangkan lingkungan meliputi air,
tanah, dan udara. Ekologi manusia (human ecology) adalah studi mengenai
interaksi antara manusia dan lingkungannya, atau manusia dan manusia lainnya.
Pendekatan ekologis
menekankan hubungan antar makhluk hidup dan komponen lingkungan hidup lainnya,
dalam hal ini hubungan antara manusia dan lingkungannya. Interaksi antara
manusia dan lingkungan bersifat sebab akibat. Misalnya, jika manusia merusak
hutan, manusia juga akan terkena dampaknya, seperti bencana longsor dan banjir.
3)
Pendekatan Kompleks Wilayah
Pendekatan kompleks
wilayah merupakan gabungan antara pendekatan keruangan dan pendekatan ekologi. Hal
ini karena setiap daerah memiliki perbedaan (areal diferentiation), baik
kondisi alam maupun manusia sehingga setiap daerah akan melakukan interkasi
dengan daerah lain untuk memenuhi kebutuhannya. Misalnya, daerah yang subur dan
banyak memiliki sumber daya akan banyak dikunjungi penduduk dari daerah yang
miskin sumber daya.
MANFAAT GEOGRAFI
Secara umum manfaat
geografi adalah dapat membantu dalam memahami kondisi negara sendiri dan
memahami kondisi dunia. Memahami negara sendiri maksudnya dengan belajar
geografi akan mengetahui kelebihan dan kekurangan negara sendiri, baik keadaan
alamnya maupun kondisi manusianya sehingga dapat menumbuhkan perasaan
nasionalisme. Selain itu, dalam rangka otonomi daerah, keberadaan geografi
sangat diperlukan untuk mengetahui potensi daerahnya.
Memahami dunia penting
karena tidak dapat dipungkiri bahwa saat ini sudah memasuki era globalisasi. Misalnya,
dengan belajar geografi dapat diketahui bahwa Jepang merupakan negara miskin
akan sumber daya alam, tetapi dari segi penduduknya memiliki kualitas yang
baik. Dengan demikian dapat dijadikan dasar untuk merencanakan hubungan kerja
sama yang saling menguntungkan dengan negara Jepang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar